Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur mengajak semua pihak untuk memenuhi konsep perlindungan anak. Pihak tersebut tak lain adalah unsur pemerintahan, dunia usaha, media massa, lembaga masyarakat, akademisi, orang tua, hingga anak itu sendiri.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan pada kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) teknis percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) se-Provinsi Riau tahun 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Riau.
“Kita semua harus terlibat secara aktif dalam semua kondisi dalam mewujudkan perlindungan anak,” ajak Zulkifli, Kamis (22/2/2024).
Zulkifli mengingatkan suara anak janganlah hanya didengar, diapresiasi, dan dihargai saja. Namun, kita semua harus menampung aspirasinya dan mengimplementasikannya dalam sebuah kebijakan.
“Kebijakannya merupakan program yang memiliki perspektif perlindungan anak secara umum. Mulai dari hak mendapatkan pendidikan, layanan kesehatan maksimal, hingga hak mereka yang terlindungi dari diskriminasi dan ekploitasi,” jelasnya.
Zulkifli lanjutkan, hak anak tersebut harus diberikan agar terciptanya lingkungan layak huni untuk tumbuh kembang mereka. Sebagai orang tua, perhatian yang cukup juga harus diberikan.
“Saat ditanya cita-cita seorang anak, anak yang menjawab cita-citanya menjadi hp. Kenapa? karena orang tuanya hanya memperhatikan handphone saja, Ia tidak diperhatikan. Wajar itu menjadi cita-citanya, karena hp itu dibawa kemana mana oleh orang tuanya,” ucap Zulkifli.
Selain perhatian, Zulkifli menambahkan pendidikan juga penting. Selain pendidikan umum, pendidikan atau siraman rohani sama pentingnya.
“Perhatian, pendidikan. Lalu kesehatan anak juga perlu diperhatikan. Ada anak yang sudah berumur 3 atau 4 tahun tidak bisa ngomong. Setelah dibawa ke dokter ternyata harus diterapi. Kenapa? karena hari-hari mereka dipenuhi dengan gadget. Itu tugas kita bagaimana kesehatannya kita jaga,” terang Zulkifli.
Ia berharap, Rakor ini dapat memelihara dan meneruskan prestasi KLA di Provinsi Riau seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia juga ingatkan agar semua pihak tidak lengah dalam menjaga hal tersebut.
“Walau telah dilaksanakan, tantangan saat implementasinya pasti ada yang harus ditingkatkan. Kita harus tahu kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki,” tutupnya.