News

Gubri Edy Nasution: Indikator RLS dan HLS di Riau Meningkat Tiap Tahunnya

Derajat pendidikan masyarakat dengan indikator Rata-Rata Lama sekolah (RSL) dan Harapan Lama Sekolah (HLS) di Provinsi Riau mengalami peningkatan tiap tahunnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat RLS Provinsi Riau pada tahun 2019 sebesar 9,03 tahun, dan pada 2023 sebesar 9,32 tahun. Sementara HLS Provinsi Riau pada 2019 sebesar 13,14 tahun dan pada 2023 sebesar 13,30 tahun.

“Pada tahun 2019 kita lihat rata-rata lama sekolah itu besarnya 9,03 tahun, 2020 besarnya 9,14 tahun, 2021 besarnya 9,19 tahun, 2022 besarnya 9,22 tahun dan pada 2023 kembali meningkat di 9,32 tahun,” kata Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution, pada acara Refleksi Pembangunan Pemprov Riau 2023, di ruang rapat Melati, Kantor Gubernur Riau, Selasa (2/1/2024).

“Sedangkan harapan lama sekolah pada 2019 besarnya 13,14 tahun, 2020 besarnya 13,2 tahun, 2021 besarnya 13,28 tahun, 2022 besarnya 13,29 tahun dan pada 2023 besarnya 13,30 tahun,” imbuhnya.

Lebih lanjut Mantan Danrem 031/WB itu memaparkan, adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan RLS dan HLS mulai dari meningkatkan sarana prasarana dan pemberian beasiswa. Serta, lanjutnya, membangun kerjasama dengan pihak usaha dan industri untuk meningkatkan SDM.

“Untuk meningkatkan RLS dan HLS, upaya yang dilakukan mulai dari melakukan peningkatan sarana dan prasarana untuk pemenuhan akses Pendidikan, lalu pemberian beasiswa baik S1, S2, S3,” sebutnya

“Kemudian juga kita membangun kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri dalam rangka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” imbuhnya.

Adapun target RLS untuk tahun 2024 yakni sebesar 9,35 sampai 9,40 tahun. Sementara untuk HLS, pada tahun 2024 ditargetkan sebesar 13,44 sampai 13,60 tahun.

Sebagaimana diketahui, angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) akan menjadi salah satu komponen pembentuk indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) yaitu pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.

IPM sendiri digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang. Dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup disuatu wilayah.

Related Posts

1 of 14